Beritacom – Tangsel – Divar, seorang bocah berusia empat tahun hanyut terseret arus sebuah saluran drainase, atau sehari-hari kita biasa menyebutnya dengan got, yang ada di lingkungan permukiman atau perumahan.

Ia terseret arus deras yang mengalir di got saat hujan turun deras di Pamulang, Tangerang Selatan pada Ahad lalu (21/05/2023).

Divar ditemukan sudah tak bernyawa esok harinya, Senin kemarin. Jasadnya ditemukan sejauh 3 kilo meter dari lokasi ia terpeleset ke got atau selokan.
Tragisnya, ayahnya Rasam yang saat itu mencoba hendak menolong Divar justru ikut terseret arus deras got. Rasam, 37 tahun juga tewas. Sama seperti Divar, jasad Rasam ditemukan berjarak 3 kilometer dari lokasi Divar hanyut. Jasad Rasan ditemukan lebih dahulu, pada Ahad malam.

Kisah tragis bocah hanyut bersama sang ayah ini ini bermula saat sang anak tengah bermain hujan. Saat sedang asyik bermain tersebut, Divar terpeleset dan terperosok ke aliran got yang saat itu tengah deras karena hujan turun dengan lebat.

Dari rumah kontrakan tempat Divar dan sang ayah tinggal lokasi kejadian tersebut berjarak sekitar 500 meter. Kawasan itu juga menjadi kawasan padat penduduk yang berada di Jalan Lombok, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Got yang memiliki diameter hanya satu meter itu kerap dilintasi oleh warga sebagai jalan. Sehari-hari air yang mengalir di got tersebut juga terbilang dangkal, hanya saja saat hujan deras melanda wilayah ini air di got tersebut bisa mencapai 2 meter.

Saat kejadian itu berlangsung air di got tersebut tengah deras dan debit air menutupi jalan yang biasa digunakan. Posisinya yang menurun membuat air cepat memenuhi daya tampung got tersebut. Got tersebut tersambung ke sebuah drainase yang lebih dalam dan berujung ke Kali Pesanggrahan.

Divar sendiri merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Dirinya tinggal bersama dengan kedua orangtuanya dan dua bersaudara lainnya di rumah kontrakan sepetak yang disewa.

Got yang memiliki diameter hanya satu meter itu kerap dilintasi oleh warga sebagai jalan. Sehari-hari air yang mengalir di got tersebut juga terbilang dangkal, hanya saja saat hujan deras melanda wilayah ini air di got tersebut bisa mencapai 2 meter. 

Saat kejadian itu berlangsung air di got tersebut tengah deras dan debit air menutupi jalan yang biasa digunakan. Posisinya yang menurun membuat air cepat memenuhi daya tampung got tersebut. Got tersebut tersambung ke sebuah drainase yang lebih dalam dan berujung ke Kali Pesanggrahan.

Divar sendiri merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Dirinya tinggal bersama dengan kedua orangtuanya dan dua bersaudara lainnya di rumah kontrakan sepetak yang disewa. 

Wewen 51 tahun yang merupakan nenek dari korban mengatakan jika sehari setelah Divar tewas merupakan hari ulang tahunnya. Kemarin, Divar genap berusia 4 tahun.
“Si Divar kemarin ultah, sebelum dia meninggal dia sempat bilang, mama hari ini beli kue ya, iyaa, karena hari ini dia ultah, tetapi allah berkehendak lain, pas hari ini ultah,” kata dia, Selasa 23 Mei 2023.

Kata Wewen saat kejadian tersebut berlangsung Divar tengah bermain dengan beberapa teman sebayanya. Namun nahas, lubang yang tidak terlihat lantaran tertutup dengan air.

“Kemarin dia main sama teman-teman pas hujan, cuma ya itu, katanya memang jalanan pas kondisi banjir ada lubang selokan tidak kelihatan karena ada air meluap. Dia nyebur ke lubang itu langsung ke bawa arus,” ujarnya.

Wewen tidak menampik jika lubang pada got tersebut tidak tertutup. Sang kakak yang melihatpun tidak bisa berbuat banyak saat Divar terperosok masuk dalam pusaran air.

“Abangnya yang melihat, dia lagi jalan nah masuk ke lubang yang gak kelihatan itu karena airnya meluap kan. Memang di lubang itu tidak ada tutup nya. Kakaknya langsung ke sini manggil ayahnya, bilang si Divar kecebur got, nah langsung bapaknya nyamperin, bapaknya nyegat di sebelah sininya karena kebawa arus air, jadi bapaknya nyebur kesitu,” ujarnya.

Saat hendak melakukan penyelamatan terhadap bocah empat tahun tersebut Rasam sang ayah terus berupaya bisa menemukan sang anak, ikut hanyut terbawa arus.

“Terus ada saksi yang bilang tangannya si Divar sempat kelihatan, makanya langsung nyebur juga bapaknya. Kalau gak hujan begini emang got itu kering, cuma kalau hujan baru banjir, banyak anak main,” ujarnya. (Hendi)