Beritacom – Jombang Jatim – MUI Kota Tangsel melakukan komparasi ke MUI Kabupaten Jombang Jawa Timur. Dilanjut ziarah ke Makam Presiden ke 4 Abdurrahman Wahid serta Walisongo, Kamis -Minggu (10-14/8/2023).

Tiba di kantor MUI Kabupaten Jombang sekitar pukul 08.30 wib disambut jajaran pengurus MUI setempat, yakni Ketua Umum MUI Kabupaten Jombang KH Kholil Dahlan, Sekretaris Umum Kholili, Bendahara Umum Mas’ud Komari, dan ketua Ganas AKBP purnawirawan Khaerudin, dan Wakil Ketua KH Ilham.

Dalam kesempatan itu, ulama yang masih bergabung dengan keluarga Mantan Presiden ke empat itu menyambut dengan senang hati kedatangan rombongan dari MUI Kota Tangsel.

“Yang saya hormati Ketua Umum MUI Tangsel, para kiyai dan ibu Nyai yang hadir dalam forum ini. Selamat datang di MUi Jombang semoga kedatangan kita di forum ini seperti sabda nabi tamu datang membawa rizki, pulang membawa berkah,” ujarnya.

Lanjutnya, MUI tentu menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pembimbing umat. Ia berharap untuk saling mendoakan supaya dalam mengemban tugas diberikan kekuatan dan diberikan petunjuk jalan yang benar. Sebab tanpa kekuatan dari Allah SWT tidak ada pernah bisa.

“Kita menjalankan tugas dan pokok fungsi.
Tugas utamanya adalah mendampingi umat, menjalankan syariat secara tepat dan benar. Tanpa doa kepada Allah kita tidak bisa apa-apa,” sambungnya.

Dirinya meminta untuk didoakan semoga wilayah Jombang tetap aman dan damai. Di Jombang begitu banyak santri yang datang dari seluruh Indonesian. Mereka menuntut ilmu. Semoga mereka giat, rajin dan tekun dalam belajar yang akan menjadi generasi penerus bangsa ini.

“Harapan kami sepulang dari Jombang ikut berdoa untuk Jombang. Jombang daerahnya banyak warga dari seluruh Indonesian,” harapnya.

Secara telaten selalu mendampingi pondok pesantren dan lembaga pendidikan. Sedikitnya ada beberapa macam, pertama pondok salaf, kedua pondok pesantren yang didirikan bukan dari lulusan pesantren atau keluarga para santri dan ketiga lembaga yang eksis meski tidak ada afiliasi pada lembaga di pesantren.

“Maka langkah yang dipakai baik tingkat kabupaten dan kecamatan, model yang digunakan MUI dalam mendampingi umat selain benar harus harus tepat. Jombang adalah wilayah merah ada juga hijau, maka pendekatan beda-beda,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris MUI Tangsel Dr KH Abdul Rojak menjabarkan sekilas profailing Kota Tangsel dan pernak pernik sosial budaya, topografi hingga masalah umat, organisasi Keislaman dan kemajemukan masyarakat.

Adapun Ketua Umum MUI Kota Tangsel KH Saidih menceritakan kedatangannya dari Tangsel tidak ada yang lain hanya cari ilmu. “Belajar di sini. Mana yang bisa diambil,” tutur ulama yang usinya 78 tahun.

Doanya dengan adanya silaturahmi ini akan terjalin hubungan yang erat agar bisa saling mendoakan satu dengan yang lain.

“Jangan ikut meramaikan masyarakat. Tapi MUI harus jadi maslahat bagi umat. Semoga diberikan petunjuk oleh Allah SWT. Dan semoga umat diberikan kedamaian baik di Jombang maupun di Tangsel,” harapnya.

Diakhir acara, turut diserahkan cenderamata batik khas Tangsel serta plakat. Serta dilanjut dengan foto bersama bincang-bincang banyak hal.

Seusai melakukan pertemuan dengan MUI Kabupaten Jombang dilanjut dengan ziarah ke Makam Abdurrahman Wahid, Mbah Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul ulama di lingkungan pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng. Jarak dari kantor MUI Kabupaten Jombang yang berada di alun-alun dengan Tebuireng jaraknya sangat dekat.

Rombongan dari MUI Kota Tangsel juga melaksanakan Shalat Jumat, dilanjut mengirimkan doa secara bersama-sama di hadapan pusara. Selesai bertawasul, berbagai rombongan datang dari berbagai daerah. Suasana menjadi begitu sesak. Rombongan MUI Tangsel kembali melanjutkan perjalanan ke beberapa makam wali songo.

MUI Tangsel berjumlah 40 orang selain para pengurus dan ketua komisi-komisi, turut serta dari beberapa pegawai Kesra Pemkot Tangsel. (Ranti)