Beritacom – Jakarta – Muhammad Zhodik, Menyangkan penyelidikan terhadap pimpinan KPK bapak Firli Bahuri atas dugaan pemerasan yg dilakukan terhadap eks menteri pertanian Sahrul Yasin Limpo. Dinilai lambat dan kurang tegas.
Zhodik sapaannya selaku mantan ketua Sulawesi Commonity (SUL-COM), juga sebagai koordinator wilayah, Serikat Nasional Akademisi Sulawesi Barat Jakarta wilayah Bekasi.
Menegaskan semestinya dalam kasus pemerasan tersebut sudah menemui titik terang, sebab Tim penyidik distrekrimsus Polda Metro Jaya, sudah melakukan pemeriksaan juga telah menggeledah kediaman Firli Bahuri guna mengumpulkan bukti-bukti.
Lebih lanjut Zhodik menegaskan dalam proses pemeriksaan Firli Bahuri beberapa mangkir dari pemeriksaan dengan berbagai alasan, mengacu pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Seorang saksi yang dipanggil penyidik dengan cara patut untuk proses penegakan Hukum, Tapi memberikan alasan ketidakhadirannya, maka dapat dilakukan penjemputan paksa pada hari berikutnya.
Supermasi hukum semestinya ditegakkan dengan seadil-adilnya, kendati demikian hukum adalah panglima tertinggi yg tentu saja kita semua sama dimata Hukum. Lebih jauh dari itu selaku mantan ketua SUL-COM siap mengkonsolidasikan kawan-kawan mahasiswa untuk mengawal kasus tersebut.
Sebab ini tentu saja mencederai rasa keadilan jika tidak diusut tuntas, kami tentu akan memberikan dukungan moril terhadap kepolisian Polda Metro Jaya untuk secepatnya menyelesaikan. (Resky)
Tinggalkan Balasan